Selama ini orang menganggap makanan yang dibakar menyumbang andil besar terhadap timbulnya sel kanker. Hal ini disebabkan senyawa karsinogenik yang timbul akibat dari proses pembakaran makanan.
Menurut DR. Inge Permadhi, SpGK, makanan yang dibakar secara alami membentuk senyawa karsinogenik. Senyawa ini dianggap sebagai salah satu penyebab timbulnya sel kanker.
![]() |
Baca juga : Jika Terlalu Sering Dikonsumsi 5 Makanan Ini Bisa Picu Kanker
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, dokter di MRCCC Siloam Hospital, Jakarta ini menjelaskan senyawa karsinogenik yang sifatnya racun ini terbentuk ketika suhu pembakaran mencapai 100 derajat Celsius dan semakin berbahaya saat suhu mencapai 300 derajat Celsius. Karsinogenik inilah yang berpotensi meningkatkan risiko kanker.
Jika tubuh dibiarkan mengasup karsinogenik secara terus menerus maka bisa saja berkembang dan memicu timbulnya kanker. "Jangka waktunya sangat lama ya bisa tahunan atau puluhan tahun," lanjut Dr. Inge.
![]() |
"Semua yang berlebihan itu tidak boleh, kalau tidak berlebihan ya masih diperbolehkan," katanya.
Selain itu perhatikan juga teknik pengolahannya, karena proses pemasakan memberikan dampak yang sangat besar. Salah satu cara yang harus dilakukan adalah memarinasi daging atau ayam sebelum membakarnya.
Baca juga : Konsumsi 5 Makanan Ini untuk Cegah Kanker Usus
Proses marinasi dengan bahan yang asam mampu menurunkan kadar pembentukan karsinogenik. Selain itu dianjurkan untuk tidak membakar makanan terlalu lama, caranya dengan memotong daging menjadi bagian yang lebih kecil agar bisa matang dengan cepat.
Jangan lupa juga selalu memastikan alat panggang dalam keadaan bersih sebelum maupun setelah digunakan. Hal ini bisa membantu mengurangi risiko menempelnya residu karsinogenik pada makanan yang dipanggang.
(dvs/odi)